Senin, 03 Juni 2013

Cerita Seks Dewasa - Suatu Hari Di Rumah Mewah



Winda, adalah ceweq kelas 2 sma, berumur 16 tahun, dia sangat cantik dan sexy, mukanya sepintas lalu mirip dengan Selma Blair, bibirnya ranum, kulitnya putih, kakinya jenjang, lehernya tinggi mulus dan dadanya lumayan montok.
Banyak cowoq yang suka sama Winda tapi, Winda belum bergeming karena masih memikirkan study. Orang tua Winda tidak terlalu kaya mereka bekerja kepada orang tua Susy, yang juga teman sekelas Winda. Susy selalu merasa iri dengan Winda, walaupun Susy cantik tapi cowoq2 lebih suka kepada Winda. Kalau bicara Susy selalu ketus kepada Winda, karena Susy menganggap orang tua Winda adalah anak buah ayahnya dan Winda secara otomatis drajatnya juga harus dibawah Susy, dan tidak seharusnya cowoq2 lebih suka ke Winda. Karena itu Susy selalu berusaha untuk merendahkan Winda di depan kawan2 sekelasnya. Susy mempunyai 3 orang kawan karib, yang merupakan anak dari rekan bisnis ayah Susy, mereka juga iri dengan Winda yang selalu jadi pusat perhatian.

Mereka berempat selalu mencari2 cara untuk merendahkan Winda, supaya cowoq2 tidak lagi suka pada Winda. Cara mereka sangat buruk, seringkali mereka memanggil Winda sebagai anak budak. Suatu hari mereka berempat mengundang Winda ke rumah Susy, sebenarnya Winda tidak mau, tapi karena mereka terus memaksa Winda tidak punya alasan lagi untuk menolak. Kira2 jam 2 siang Winda dengan masih memakai baju osis sampai di rumah Susy, yang sangat besar di daerah pondok Indah, dan ketika masuk rumah Susy, Winda melihat ternyata Susy itu sangat kaya raya, di rumah Susy yang luasnya hampir 5000m2 itu terdapat 5 mobil kelas atas di pekarangan dengan merek2 seperti Ferrari, BMW, Mercy new eyes, Land Cruiser, dan Innova. Winda juga kagum dengan pekarangan rumah Susy yang banyak sekali pohon. Susy juga punya 3 pembantu wanita, 1 tukang masak wanita, 1 tukan kebun dan 2 supir pribadi, pokoknya.

Lalu Winda di antar masuk oleh salah satu pembantu itu untuk menemui Susy, keruang keluarga lantai 2. Disana Susy dan ketiga kawanya sudah mengumpul sambil makan makanan kecil dan bermain kamera. Begitu melihat Winda, Susy langsung berkata nyampe juga loh, walau telat ampir satu jam, gua kira elu nyasar ato gak datang. Kebetulan nich gua lagi ngeliatin performance appraisal para staff babe gua, salah satunya adalah bapak elu, dan gua punya hak untuk kasih input ke babe gua sepanjang yang gua tahu, menurut elu performance bapak elu harus gua bilang bagus ato bapak elu harus gua saranin cari kerjaan lain yach ?
Winda tidak bisa menjawab saat itu dan matanya berkaca2 karena dia kebayang kalo ayahnya sampai di pecat keluarganya bisa hancur, ke-2 adiknya bisa putus sekolah karena tidak ada biaya, dan Winda sudah pasti tidak bisa ke perguruan tinggi. Belum sempat Winda menjawab, Susy bicara lagi sambil memegang kamera barunya, o iya, kebetulan gua punya hobby baru photography, karena elu merupakan benda yang menarik, gua mao elu jadi objek photo gua. Winda terdiam. Susy kemudian meneruskan kalimatnya untuk jadi objek photo gua, elu musti tukar baju, ini gua kasih baju, cepat tukar di kamar situ, sambil menunjuk ke arah kamar mandi. Winda menyadari bahwa pakaian yang di terimanya itu adalah sepasang bikini mungil warna putih. Lalu Winda masuk ke kamar mandi, sebenarnya Winda merasa berat hati dan malu mengenakan bikini mini putih itu di depan kawan2 sekelasnya, tapi dia merasa tidak bisa menolak. Selesai mengganti bajunya dan dengan memakai bikini mini yang tipis itu Winda merasa sangat terhina dan malu karena bikini itu sangat kecil dan tipis, di kaca kamar mandi Winda bisa melihat bahwa pentilnya menerawang samar2 dari balik bikini atasnya dan di tengah bikini bawahnya bagian depan samar2 ada warna hitam menerawang, sedangkan belahan pantatnya terpampang jelas dengan hanya satu tali menutupi belahan pantatnya. Winda hampir menangis saking merasa malunya melihat penampilannya di kaca. Tiba2 pintu kamar mandi terbuka dan Susy dan ke3 temannya ternyata membuka pintu kamar mandi dengan kunci serep, dan Susy langsung berkata pake nangis lagi, heh budak cepetan gua udah gak sabar ambil photo bugil elu nich. Teman Susy begitu melihat Winda langsung kasih komentar elu benar2 pantas pakai baju itu daripada baju sekolah elu, ini baju benar2 sesuai dengan drajat elu sebagai budak. Sebelum memberi instruksi lebih lanjut, Susy dan 3 kawannya memelototi tubuh Winda dari atas kebawah yang hanya terbalut 2 helai kain tipis, dan tampak wajah mereka menyeringgai ketika melihat bikini bawah Susy yang menawang warna hitam, mereka berkata wah jembutnya nongol tuch, tangan Winda secara refleks menutupi depan depan celana dalamnya, Winda merasa mukanya sangat panas. Oke kita mulai kata Susy, hayo Winda elu berdiri sebelah sana, ke-2 tangan elu di belakang kepala, kaki dibuka agak lebar dan rada jinjit, dengan malu2 Winda mengambil posisi itu, kemudian Susy mengambil beberapa photo Winda. Hayo sekarang photo berempat kata Susy kepada ke3 temanya, posisi Winda tetap seperti itu, kalian bertiga memegang tubuh Winda. Ria (temannya Susy) satu tangan kamu memegang paha kanan Winda sebelah atas dan jari2nya sedikit masuk ke dalam celana Winda kata Susy memberi instruksi. Angel kamu sama seperti Ria, tapi yang kamu pegang adalah paha kiri Winda, dan jari2 kamu juga masuk sedikit. Siska kamu berdiri di belakang Winda, sambil memegang ke-2 dua payudara Winda, Winda pertama berusaha menolak waktu tangan temannya mau memasukan ujung jarinya ke dalam celana dalamnya, tapi Susy membentaknya untuk jangan macam2, Winda merasa sangat risih, aneh, geli dan terhina di photo dalam posisi seperti ini, karena dia merasa Tangan kawannya menyentuh ujung bulu vaginanya dan menekan2 dadanya. Oke sekarang pemotretan ke-3 kata Susy posisi kalian ber-4 tetap seperti itu, tapi Winda harus melepas bikini atasnya, Siska tolong lepas bikini atas Winda. Winda mencoba untuk melawan ketika Siska mau melepas tali bhnya, tapi Susy mengingatkan kamu udah tahu apa yang harus saya taruh di diperformance bapak elu ? Terpaksa Winda pasrah saja BHnya dilepas oleh Siska, dada Winda teracung jelas putingnya yang coklat kemerahan kini tampak sedikit menegang, Susy dan ke-3 kawannya menyerigai melihat Winda yang telanjang dada dan terus mengamati dada Winda dengan komentar2 jorok. Winda hampir2 tidak kuat menahan perasaan malu dan terhina, berdiri didepan temannya dengan bertelanjang dada dengan hanya mengenakan sebuah bikini mini. Oke kita lanjutkan photo2 kita, tangan kamu Siska coba menutupi dada Winda. Ketika tangan Siska menyentuh puting payudara Winda yang terbuka, Winda hanya bisa mendesah geli2 enak bercampur malu. Siska lalu berkata wah Win, puting elu rasanya mengeras, Winda hanya bisa tertunduk malu tak berdaya. Sebelum photo ke-4 coba kalian berikan baby oil ini ke seluruh tubuh Winda. Ria, Siska dan Angel, mengusapkan baby oil ke seluruh tubuh Winda, tidak lupa mereka me-massage dada Winda. Saat itu ada 2 pembantu wanita Susy yang kebetulan naik ke lantai atas dan ikut menonton adengan photo ini. Winda merasa sangat malu ditonton oleh banyak orang dalam posisi seperti ini. Winda juga merasa geli dan nikmat ketika tangan kawannya meremas-remas dadanya dan memainkan pentilnya. Kawan2nya berteriak wah putingnya makin mengeras, Winda sangat seksi sekali saat itu, tubuhnya mengkilat oleh baby oil, dadanya menegang dan bulu vaginanya samar2 menyembul dari balik celana dalamnya. Oke sekarang kita melakukan session photo ke-4, dan photo ke-4 ini kita akan ambil di dekat kolam renang. Winda harus berjalan dengan bertelanjang dada dari lantai 2 rumah Susy ke lantai 1 dengan setengah dipaksa oleh kawan2nya serta ditertawakan oleh seluruh pembantu Susy. Winda mencoba menutupi payudaranya dengan ke-2 tangannya dari padangan para pembantu Susy terutama begitu samapai di kolam tampak ke 2 supir dan tukang kebun Susy yang tersenyum2 melihat pemandangan ini. Begitu sampai dipinggir kolam renang Susy memberi instruksi ke Winda untuk mengambil sapu untuk membersihkan seluruh pinggir kolam, dan Susy akan mengambil photo selama Winda menyapu. Susy benar2 seksi sekali saat itu, dengan hanya memakai sepotong bikini kecil yang menutupi vaginanya dia harus menyapu seluruh pinggir kolam dengan belasan padangan mata tidak berkedip ke arah payudara Winda yang bergoyang2 dengan indah. Winda sudah hampir nangis tak kuat menahan malu, Winda harus menyapu sambil bertelanjang dada kurang lebih selama 10 menit, sebelum Susy berkata stop. Susy berhasil mengambil kurang lebih 15 buah photo Winda yang bertelanjang dada. Lalu sambil duduk Susy meminta Ria dan Siska menarik Winda ke depannya, posisi celana dalam Winda pas di depan pandangan Susy sehingga gundukan hitam dibalik celana dalam Winda tampak lebih jelas, sambil duduk Susy mengelus2 bagian depan celana dalam Winda dengan depan dan belakang tangannya, sementara ke-3 teman Susy meremas2 dada Winda. Winda beusaha melawan karena dia merasa tidak pantas Susy menggosok2 vaginanya, tapi Susy membentak Winda dan menyuruh Winda kembali menaruh ke-2 tangannya ke belakang kepala. Winda hanya bisa meram saja menahan perasaan malunya dan geli. Setelah kurang lebih 3 menit menggosok2 Susy bertanya ke Winda gimana rasanya ? Winda tidak dapat menjawab dia hanya memejamkan matanya, karena dia berusaha menahan perasaan malu dan geli2 enak akibat semua bagian tubuhnya digerayangi. Tiba2 Susy memerintahkan Ria dan Siska untuk melepaskan celana Winda, dan memerintahkan Winda untuk tidak melawan. Winda sekarang benar2 telanjang bulat didepan kawan2nya, beruntung posisinya membelakangi para pembantu Susy. Bulu vagina Winda tampak menarik tidak terlalu lebat tapi cukup hitam dan tumbuh teratur membentuk suatu gundukan, bibir kemaluannya yang sudah mulai biasa tampak samar2. Susy sambil tertawa terus mengamati Winda yang sudah berdiri telanjang dihadapannya sambil sekali2 menyentuh ato memainkan tubuh telanjang Winda. Susy kemudian menyuruh Winda membalik badan menghadap ke para pembantunya tapi memperbolehkan Winda untuk menutupi Vaginanya dengan tangannya. Susy berkata elu itu pantasnya untuk tukang kebun ato supir gua, jangan coba2 saingan untuk dapetin cowoq2 di kelas tahu. Tampak jakun dari tukang kebun dan supir Susy naik-turun menahan nafsu melihat pemandangan seperti ini, para pembantu Winda bersorak, wah non ini mah udah kayak behind the scenenya film blue. Dan Winda merasa seperti mau pingsan saking malunya. Susy kemudian menyuruh Winda untuk berlari mengelilingi kolam renang dengan bertelanjang bulat. Susy kembali mengambil kamera dan mengambil gambar Winda yang sudah telanjang bulat. Winda berusaha sebisa mungkin berlari sambil menutupi vaginanya dengan tangan. Sewaktu Winda lari, ternyata adik Susy, si Joni yang kelas 3 SMP sudah pulang kerumah dengan 2 kawannya, Arif dan Joko. Mereka langsung ikut nimbrung menonton adengan Winda berlari mengelilingi kolam tanpa sehelai benangpun, hanya tangan Winda saja yang dipakai untuk menutupi auratnya. Keringat Winda sudah bercucuran saat itu karena lelah berlari sehingga membuat payudaranya tampak berkilat. Joni dan ke-2 kawannya mendekati Susy dan membisiki Susy untuk memberi perintah agar Winda berhenti berlari dan hanya berjalan ditempat saja dihadapan mereka. Muka Winda kembali terasa panas ketiga bertatapan mata dengan Joni dan ke-2 kawannya yang terus menyeringgai. Joni kemudian kembali membisiki Susy untuk meminta Winda melompat2 di depan mereka, Winda terpasak melompat walaupun sudah sangat letih sehabis berlari. Joni dan kawan2 cukup menikmati payudara Winda yang bergoyang2 walaupun tangan Winda tetap menutupi vaginanya. Kemudian Susy kembali memberi perintah Winda untuk mendekat ke-tempat duduknya sehingga posisi Vaginanya yang tertutp tangan kurang lebih pas di depan pandangan Susy. Susy memerintahkan Winda untuk menaruh tangannya kembali diatas kepala. Sehingga aurat Winda terpampang jelas, Winda bisa mendengar dengan jelas decak kagum Joni dan ke-2 kawannya yang mengomentari tubuhnya yang tanpa tertutup oleh sehelai benangpun. Kata2 kotor terdengar dengan jelas, Joni berkata kepada Susy, Sus gua rasa ini budak perlu dibikin orgasme. Winda saat itu hanya bisa pasrah, muka Winda terasa panas saat itu. Susy kemudian mulai menyentuh dan memainkan vagina Winda yang masih perawan dengan jari tangannya dengan sedikit memasuk2kan, mengorek2 dan mengosok2kan jari tangannya ke vagina Winda, Winda hanya bisa pasrah dan memeramkan matanya saja sambil merasakan berbagai macam sensasi saat itu, vaginanya terasa sakit, perih dan geli, enak sementara belasan pasang mata terus mengamati tubuh telanjang Winda yang tidak berdaya, pandangan mereka terarah ke vagina Winda. Susy kemudian membentak buka mata elu gua mau melihat penderitaan elu dari mata elu. Winda terpaksa membuka matanya merasakan vaginannya dipermainkan. Mereka tertawa melihat mata Winda yang kadang berkedip2 dengan mulut terbuka menahan rasa geli di vaginannya. Setelah kurang lebih 4 menit, vagina Winda sudah makin basah, Susy memerintahkan temannya untuk mengambil vibrator dan meletakannya vibrator tersebut di vagina Winda, Winda merasa sangat geli dan mulai merengah dan mengerang2, sekali2 Susy mematikan vibratornya supaya efeknya makin lama, dan Winda bisa lebih sadar bahwa semua orang memperhatikannya sehingga menambah perasaan malunya, setelah kurang lebih 30 menit akhirnya Winda pun mencapai puncak orgasmenya, cairan bening keluar membasahi vibrator. Susy dengan sinis berkata enak luch yach gua bikin orgasme. Winda merasa sangat lemas dan malu karena ini pertama kalinya dia orgasme dengan bertelanjang bulat di depan beberapa pasang mata yang menatapnya. Susy dan kawan2 kemudian berkata kepada para pembantunya, gua naik dulu lapar mao makan, tolong anak ini dimandiin dan setelah selesai suruh naik ke atas ke ruang makan. Winda dalam keadaan telanjang bulat ditinggal begitu saja dengan para pembantunya Susy. Winda berusaha menutupi vaginanya dengan kedua tangannya, sementara para pembantu itu menarik Winda kedekat selang air untuk disemprot dan dimandiin. Para pembantu Winda yang berjumlah 3 itu mulai menyemprot Winda dengan selang air, kumudian mulai menyabuni tubuh Winda, Winda merasa sangat geli dan aneh ketika tangan2 itu menyentuh tubuhnya untuk menyabuni rambut kepalanya, lehernya, punggungnya, ketiaknya, perutnya, payudara, betisnya, pahanya dan sela2 pahanya, tapi Winda tetap kekeh untuk menutup vaginanya dengan ke-2 tangannya. Sementara itu para supir sudah pergi melaksanakan tugas, hanya tukang kebun saja yang sembari membersihkan kebun terus mencoba melirik kearah Winda yang sedang dimandikan.

Setelah selesai, salah satu pembantu itu berkata mbak Winda sudah ditunggu non Susy, mbak disuruh naik keatas. Winda terpaksa berjalan kelantai atas dengan telanjang bulat dan basah, karena setelah mandi dia tidak dikasih handuk, Winda mencoba berjalan dengan berat hati ke lantai 2, berbagai macam perasaan marah, malu, terhina berkecamuk dalam hatinya, belum lagi rumah Susy yang memakai AC central yang distel cukup dingin.membuat Winda yang keletihan dan kedinginan itu beberapa kali menggigil kedinginan. Sesampainya Winda di kamar makan, Susy dkk ternyata baru selesai makan. Begitu melihat Winda, Susy dkk kembali menyeringgai dan kembali memperhatikan tubuh Winda yang telanjang dan basah dengan pandangan merendahkan, Winda hanya bisa berusaha tabah menghadapi cobaan ini. Lalu Susy berkata wah makanannya sudah habis, supaya elu jangan sakit elu makan makanan sisa dari piring gua aja dech, hayo kawan2 kumpulkan makanan sisa kalian jadi satu biar Winda yang menghabiskannya. Mereka lalu memberikan satu piring makanan sisa ke Winda dan meminta Winda untuk makan dilantai, Susy dan kawan2 nya kembali memperhatikan tubuh telanjang Winda yang sedang makan dengan terpaksa. Tiba2 bruno dan Blacky anjing herder Susy muncul, melihat ada orang asing di rumahnya Bruno langsung menyalak dan mengancam Winda, ternyata bruno dan Blacky tidak menggigit mereka hanya menjilat2 tubuh Winda untuk berkenalan, anjing2 itu menjilati tubuh Winda, payudara Winda dan juga vagina Winda, teman2 Winda tertawa melihat Winda yang sedang telanjang bulat sangat ketakutan dan jatuh bangun diterjang anjing2 itu, Susy berkali2 mengambil foto Winda ketika ke-2 anjing itu menjilat2 vagina Winda.

Kemudian Susy dan kawan2 berunding keras2, habis ini kita bikin acara apa yach ? photo2 sudah, acara lari bugil sudah, apa lagi yach yang bisa bikin Winda tambah malu ? Kita botakin saja rambutnya ato cukur bulu kemaluanya kata Siska menimpali. Ato kita undang teman2 sekelas kerumah elu Sus, kata Ria memberikan usul, jangan2 kata Angel gua punya ide lebih baik, gimana kalo ke-2 adik Winda saja si Rudy dan Dewi yang kita undang, dan kita paksa mereka melihat tubuh telanjang kakaknya yang tercinta, supaya mereka juga memandang rendah Winda. Winda hanya bisa pasrah sambil menggigil membayangi apa yang akan terjadi kedirinya berikutnya. Tapi ternyata kemudian tiba2 ibu Susy yang baru pulang arisan muncul dengan 2 orang temannya, yang terpesona melihat seorang ceweq cantik dalam keadaan tanpa busana, sedang dikerjain oleh anaknya. Ibu Susy kemudian menegur Susy agar jangan mempermainkan Winda. Kemudian dengan berlagak baik dia merangkul Winda sambil tidak lupa menjamah payundara Winda, kemudian mereka menduduki Winda di sofa yang tetap dalam keadaan telanjang. Ibu Susy dan kawan2 mengajukan pertanyaan ke Winda, sementara mata mereka dengan rakus dan senyum menyeringgai tetap memandang tubuh terlanjang Winda, terutama vaginanya yang ditumbuhi oleh rambut halus yang rapih sehingga bibir kemaluannya tampak samar2, sehingga vagina Winda tampak sangat seksi. Setelah beberapa saat, ke-2 ibu ini yang ternyata ada bakat lesbiah mulai aggresive mengerayangi tubuh Winda. Mula2 mereka berlagak akrab dengan menaruh tangan mereka di paha Winda, kemudian memegang perut Winda, setelah itu tangan mereka merayap naik ke atas menjamah payudara Winda. Winda terkejut, karena dia mengira ibu Susy dan temannya bermaksud akan menolongnya, dia tidak menyangka bahwa mereka mulai memainkan tubuhnya juga. Untuk mengalihkan perhatian Winda, Ibu Susy kemudian kembali menanyakan beberapa pertanyaan, seperti apakah Winda pernah berhubungan sex, atau pernah telanjang sebelumnya dan beberapa pertanyaan lain, Winda menjawab tidak tapi ibu Susy mendikte dia untuk menjawab iya. Sementara Winda berusaha berkonsentrasi menjawab pertanyaan ibu Susy, ke-2 ibu tadi dengan leluasa memainkan payudara dan vagina Winda, Mereka menghisap payudara Winda kemudian mengorek2 vagina Winda, ato sesekali mencabut bulu kemaluannya yang mebuat Winda kesakitan. Setelah kurang lebih lima menit tangan ibu tadi menempel dan mengorek2 kemaluannya Winda mulai merasakan suatu sensasi, perasaan geli dan nikmat di vaginanya sehingga kelentit vaginanya dan puting susunya kembali menegang, sehingga dia tidak mampu lagi menjawab pertanyaan2 ibu Susy, sementara ke-2 wanita itu mengetahui bahwa Winda sudah sangat terangsang, tambah cepat mengocok vagina Winda, para ibu tadi mengorek2 vagina Winda dan menjilati payudaranya, Winda hanya bisa terengah2 dengan disaksikan beberapa pasang mata, tidak lama kemudian cairan lengket kembali menyemprot dari vagina Winda, Winda mencapai orgasme ke-2 dengan diperhatikan oleh beberapa pasang mata. Setelah itu Susy memperbolehkan Winda untk pulang sambil berkata bahwa setelah hari ini Winda akan jadi terkenal, berkat foto2nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar